dan sekarang kejadian itulah yang menimpa saya...

Awal awalnya saya tenang ,membaca dan sesekali mengok ke luar sudah masuk atau belum ....
''Ayo masuk masuk'' perintah salah satu guru
segera saya keluar perpus dan langsung saja memakai sepatu ..
''loh bukannya tadi aku naruhnya di pojok kanan ... kok sekarang di pojok kiri?'' gumamku
karena saya tidak ingin telat masuk langsung saja saya lari dan tak memperdulikan hal itu
''kok beda ya rasanya..'' ucapku di hati
''tapi kok ukurannya sama , tapi ... TALINYA BEDA !!''
''nggak salah lagi ini sepatu pasti ketuker!!!''
100% saat itu hatiku gundah banget , ''gimana ini , aku tau klo ni sepatu yang make 5 .. pake LEBIH!!''
sesaat kemudian sayapun belajar dengan tidak tenang alias mengingat siapa yang tadi datang ke perpus
'' tadi itu yang dateng temen sekelas pagi .. , tapi sepatunya nggak sama''
'' ada juga 2 anak kelas 5 yang tergesa gesa masuk dan keluar''
'' ada segerombolan anak yang mukanya kayak umurnya anak kecil 3,4 ... ''
besoknya pencarian pertamapun dimulai... , dan tersangka yang kuduga (bukan nuduh)
Dan hasilnya nihil ... setiap saya lihat satu persatu gerombolan anak kelas 5 tadi ... TIDAK ADA SATUPUN YANG SAMA!!!
Menjelang pelajaran sore Kamis sayapun mbaca mbaca di perpus dengan harapan sepatu saya yang asli dan hasilnya NIHIL juga ..
Besoknya saya menjadi detektif lagi,dan kebetulan saya sebelum mau senam bersama menemukan 1 anak laki laki kelas 5 tapi dia tidak ada di perpus hari Rabu .. jadi biar pasti temen saya yang tanya, hihi
''Kamu kemarin rabu ke perpus ndak?''
''Saya ,Rabu kemarin ndak masuk''
Arghh lalu siapa???
Saat senam saya melihat Aiko ''anak kelas 5 yang sempat ke perpus hari Rabu,dan temannya yang memakai sepatu yang mirip
''Kamu kemarin Rabu ke perpus?''
''Ndak''
''Lohh kamu itu yang sama Aiko tergesa gesa itu kan??'' tanyaku seakan akan tak percaya
''Ohh iyaa''
''Sepatumu kayak gini ndak?'' (sambil menunjukkan sepatu yang tertukar itu)
''Ndak''
''Ukuran sepatumu 37 kan?''
''Ndak..''
''Ahh ''kesalku didalam hati
Begitupun saat isitirahat pertama da terakhir , saya ke perpus untuk berharap harapan yang sama ,dan hasilnya NIHIL jugaa
Arghhh siapakah yang memegang sepatuku kini?? Apa jangan jangan dia sengaja menukarkan sepatunya yang udah abal abal dengan sepatuku yang masih tak usang ??
i don't know what must i do .....


Tidak ada komentar:
Posting Komentar