Didunia ini sepatutnya kita menjadi manusia yang ikhlas untuk memberikan sesuatu semata-mata hanya ingin mencari pahala, bukan untuk dipamerkan agar disanjung dan diketahui orang lain. Hal buruk seperti ini sudah aku lihat di diri temanku. Disini aku curhat bukan mau umbar keburukan orang, jadi yang merasa tersindir aku ga akan tanggung jawab -_- .
Bagaimana Agar Aku Ikhlas ?
Banyak Berdoa( dikutip dari : http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/inginkah-anda-menjadi-orang-yang-ikhlas.html )
Menyembunyikan Amal Kebaikan
Memandang Rendah Amal Kebaikan
Takut Akan Tidak Diterimanya Amal
Tidak Terpengaruh Oleh Perkataan Manusia
Menyadari Bahwa Manusia Bukanlah Pemilik Surga dan Neraka
Ingin Dicintai, Namun Dibenci
Temanku itu aku rahasiakan identitasnya dan anggap saja inisialnya L .
Sebenarnya aku tau kalau curhat disini pasti pahalaku hilang, namun aku sudah muak sekali dengannya :3.
Inilah mengapa aku menyebutnya "Ga Ikhlas" dan bikin aku ikutan jadi ga ikhlas
Dia selalu mengeluh di hadapan orang lain karena menurutnya aku pelit terhadapnya
Pelit? gila aja kamu itu! Dulu aku pernah ngajak si L ke bioskop, aku mengajaknya karena aku tau dia ngga punya uang dan tentunya dia sendirian. Karena aku kasian jadinya aku ajak saja dia, namun karena rayuanku gagal untuk mengajak di hari Kamis akhirnya dia baru bersedia di hari Jumat. Puncak puncaknya tiket bioskop mahal, awww. Perjanjiannya aku akan membayar 30 ribu dari harga bioskopnya, 50 ribu . Aku menjemputnya dirumahnya. Di perjalanan aku sangat gembira namun tak kuluapkan , aku sangat senang membuatnya tersenyum dan melupakan kesendiriannya sementara.
Setelah kami sampai di parkiran, eh aku baru ingat kalau uangku ada di celana satunya, dan untungnya my dad membawa uang, namun bila dihitung kembali, hanya ada 70 ribu untuk menonton karena sisanya untuk membayar servis printer. Saat kami menuju letak bioskop dia membuka dan mengecek dompetnya, aku mengintip sedikit dari belakang "Gitu ga punya uang, uangnya lebih banyak dariku " bisikku didalam hatiku
Setelah sampai kami membayar, dan karena perjanjiannya dia cuma bayar 20 ribu jadinya karena uangnya 70 ribu aku minta dia nambah 10 ribu jadinya dia mbayar 30 ribu, aku janji ngembalikin uangnya.
Beberapa hari kemudian aku baru ingat kalau ada hutang ke dia 10 ribu, namun karena kondisi keuanganku yang semakin menipis, aku sisihkan uang jajanku sedikit demi sedikit. Sepanjang waktu aku mengumpulkan uang si L kadang2 menanyakan 10ribunya itu . Sampai akhirnya aku mengembalikan 10 ribunya di hadapan salah satu teman , "Nih L , 10 ribunya " sambil aku menyodorkan pecahan 10 ribu ,"Gausah deh... " jawabnya sambil melirik teman kami itu "Ini loh" sambil menyodorkan uang tersebut lagi , "Ngga... " jawabnya pelan , karena lirikan matanya aku tau maksud lirikan tersebut, karena aku merasa pasti akan ada sesuatu yg buruk nantinya aku tetap memaksanya menerimanya . Sampai akhirnya dia menerimanya...
Sebelumnya aku memang memintanya untuk membayarkan biaya angkotku, karena aku memang benar2 gaada duit, beneran. Berangsur2 seperti itu sampai dia aga gerah dan sifat ga ikhlasnya kelihatan. "Kamu ini ga pernah traktir aku, tapi aku suka traktir kamu, huft.. " wajahnya mengerut , "Ya maaf, aku kan memang ga punya uang" jawabku sepolos biasanya , hening, dia tak menjawab.
Pegal sekali bertemu teman2 yang rese' banget -_-



Tidak ada komentar:
Posting Komentar